0

Dia Pernah Begitu

Dia pernah begitu lumpuh.
Melangkah maju meski beradu padu dengan rindu.
Dia pernah begitu gusar,
menjahit satu persatu sayap-sayap yang kian runtuh begitu pilu.
Sendirian.
Dia pernah begitu terjatuh, hingga bening dimatanya tak lagi anggun terkurung di dalamnya.
Jatuhlah ia sampai tumpah ruah.
Dia pernah merasa begitu utuh, saat kau melenggang menjauh darinya.
Sekarang runtuh.
Dia pernah bertahan sendirian, meniti jalan menanti si tuan penghapus lara.
Lama sekali.
Dia pernah merasa begitu takut,
saat pintu hati terbuka mudah.
Lukisan luka lama memudar tapi diganti dengan luka baru.
Dia pernah merasa begitu sempurna,
saat sayap-sayap patah lalu kemudian dijahit manis olehmu.
Tuan si pemilik nyaman.
Dia pernah merasa begitu cemburu,
padamu tuan yang masih mencinta masa lalu.
Begitu terlalu.
Dia pernah mencoba menjauh, saat kau terlihat mundur perlahan,
ternyata sadar dia adalah dermaga persinggahan.

Tuan,
dia pernah sebegitu terluka,
untuk tidak melalui banyak hati,
untuk tidak terluka (lagi).

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top